Facebook sedang menguji fitur baru yang sepertinya “menyontek” dari jejaring sosial pesaingnya yakni Snapchat, yang memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan status postnya.
Facebook sedang mencoba fitur yang memungkinkan pengguna posting ke News Feed mereka tapi posting tersebut tidak akan muncul di Timeline mereka. Seorang pengguna pada dasarnya bisa berbagi ide atau komentar yang tidak akan memiliki sejarah apapun dan tidak akan disimpan di Timeline pengguna.
tes ini tampaknya berlangsung dalam persentase kecil pengguna Facebook secara global.
Timeline di profil pengguna facebook adalah tempat yang bagus untuk melihat sejarah lengkap posting Facebook Anda, menurut Facebook mereka telah mendengar umpan balik bahwa kadang-kadang para pengguna mungkin ingin berbagi posting dengan teman dan keluarga melalui News Feed namun pos tidak ditampilkan pada Timeline pengguna Saat ini pihak Facebook sedang menguji sebuah fitur untuk memudahkan pengontrolan mana posting yang muncul di timeline dengan memberikan pilihan untuk mempublikasikan posting hanya pada News Feed dan tidak Timeline pengguna.
Fitur ini dapat berguna bagi orang-orang yang suka emosional dalam posting di facebook, sehingga mereka tidak perlu meninggalkan jejak di Facebook, jadi fitu ini dapat menghilangkan bukti postingan, hal yang patut diwaspadai dari fitur ini ialah penyalah gunaan yang kemungkinan dipakai untuk memfitnah atau menyudutkan pihak tertentu dan kemudian dapat lepas dari tanggung jawab.
Assessment Calon Karyawan via Facebook
Sekarang ini banyak perusahaan yang menyelidiki calon karyawan dan para karyawan melalui facebook. Dengan memahami kebiasaan karyawan atau calon karyawan maka para bagian personalia bisa mendapatkan referensi yang lebih.
Namun jika fitur “sembunyikan dari kronologi” ini dijalankan oleh Facebook, maka para perusahaan tidak dapat menyelidiki karyawan lagi secara leluasa seperti sebelumnya, dan ada kemungkinan suatu fitur bagi perusahaan akan ditawarkan dengan sistem berbayar oleh Facebook.
Kenapa Facebook Membuat Fitur “Sembunyikan dari Kronologi” ?
Menurut hemat kami (JakartaUrbanHosting.Com), facebook menerapkan sistem seperti ini agar supaya orang tidak perlu memiliki akun facebook cloningan untuk menyatakan atau untuk dapat lebih ber-ekspresi di facebook. Karena belakangan ini pemasang iklan di Facebook banyak yang mengeluhkan soal ketidak efektifan iklan di facebook yang setidaknya mereka ukur melalui Unique Visitors.
Disamping itu, salah satu faktor konversi sebuah website adalah dengan membuat pengunjung bertahan diwebsite tersebut selama mungkin. Fitur “sembunyikan dari kronologi” facebook ini bermaksud agar para facebooker dapat lebih leluasa meng-ekspresikan diri di Facebook.
Fitur “Sembunyikan dari Kronologi ini” hanya tidak akan terlihat di kronologi anda, namun tetap terlihat di Beranda facebook teman anda dan di notifikasi, sehingga dapat lebih private apa yang anda sebar.
Mungkin facebook berusaha mengikuti aplikasi SnapChat yang foto dan video dapat langsung menghilang dari ponsel pengguna sehingga menghemat ruangan penyimpanan. Namun banyak pihak yang mengkritisi fitur yang sedang di uji coba di Facebook ini sebagai sesuatu yang tidak terlalu berpengaruh bagi para pengguna facebook, dan artinya tidak akan terlalu terpakai kecuali untuk sebagian kecil orang yang memang senang “sembunyi-sembunyi” contoh : koruptor.
Strategi Facebook Mulai Salah Arah
Jika maksud facebook adalah untuk membuat betah banyak penggunanya, seharusnya mereka lebih mendekatkan server mereka ke para pengguna. Ini adalah hal teknis yang sangat jelas, saat ini facebook masih menempatkan server di colocation data center Singapura dimana ratusan juta pengguna facebook di Indonesia membutuhkan latency diatas 305 ms untuk sekali round trip, apalagi mayoritas pengguna facebook di Indonesia adalah pelajar yang mana koneksi internet mereka merupakan paket dari operator di Indonesia.
Paket koneksi internet dari operator telkom di Indonesia memberikan koneksi berdasarkan quota, sebetulnya lebih mahal jatuhnya namun jika unlimited pun dengan biaya Rp. 100.000 mungkin baru dapat koneksi 128 KB / 256 KB. Karena pihak operator telkom pun harus melakukan koneksi bandwidth internasional ke Singapore, dimana mereka pun tidak dapat banyak melokasliasi data dari Facebook dengan tehnik CDN, karena CDN lebih bersifat untuk hal statis bukan dinamis seperti FB dengan login per akun yang berbeda-beda tampilannya.
Disini sebetulnya facebook sudah harus mematuhi peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2012 mengenai penyelenggaraan transaksi elektronik, dimana facebook harus menempatkan server di data center Indonesia. Hanya saja hal seperti ini di tanggapi oleh para penjilat diluar sana sebagai suatu hambatan atau sebagai suatu peraturan yang tidak perlu di gubris.
Dengan menempatkan server di Indonesia maka Facebook dapat diakses lebih cepat oleh para pengguna, bayangkan jika dari 70 juta pengguna FB yang tiba-tiba paketnya habis karena mahalnya biaya koneksi internet, tentu tidak ada yang melihat iklan di FB dan akhirnya inilah juga yang menyebabkan ikan di FB semakin tidak efektif.