Memajukan Industri Tekstil Dengan Dukungan Digital Marketing

Akhir 2018, industri tekstil diprediksi capai nilai ekspor US$ 14 miliar. Namun, saat ini pangsa pasar Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia baru memenuhi 2 persen dari pasar TPT dunia. Sedangkan populasi di Indonesia mencapai 3.51% dari total populasi penduduk dunia. Ini artinya industri tekstil di Indonesia bahkan belum memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Industri tekstil di Indonesia mulai melakukan modernisasi alat produksi, dimana produksi tekstil dan kualitasnya akan meningkat. Digital marketing yang telah menjadi kebutuhan seluruh bisnis saat ini belum menyentuh industri pertekstilan di Indonesia.

Serangkaian kegiatan yang dilakukan perusahaan tekstil hingga menjadi produk siap pakai harus di dukung dengan pemasaran yang mendunia. Dengan cara ini, pabrik tekstil di Indonesia semakin dapat kucuran keuntungan dan akan semakin meningkatkan produksi dan kualitas tekstil mereka.

Pemasaran Hasil Industri Tekstil dengan Digital Marketing

Sebetulnya ada peluang bagi pemerintah DKI Jakarta untuk meningkatkan pemasaran hasil industri tekstil dengan menggunakan digital marketing.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dengan menggarap pasar baru, baik lokal maupun internasional. Jika kita lihat seperti WTC Mangga Dua yang notabene seharusnya adalah World Trace Center, akan tetapi nama tersebut tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Kita dapat memanfaatkan wilayah tersebut untuk mengumpulkan para pedagang tekstil sembari memberikan mereka pelatihan digital marketing untuk memasarkan produk mereka baik ke Indonesia maupun ke Manca Negara.

Tentu untuk merealisasikan hal semacam itu harus di dukung oleh:

• Pemerintah setempat (Pemprov DKI Jakarta)
• Asosiasi Industri Tekstil
• Asosiasi Pedagang Tekstil
• Building Management
• Pakar Digital Marketing

Dengan adanya suatu inkubator untuk memasarkan hasil industri tekstil Indonesia, maka lebih udah untuk mengarahkannya ke pasar Internasional.

Memang, saat ini industri tekstil di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri, namun kenyataannya adalah produk tekstil impor tetap masuk ke Indonesia. Untuk mengimbangi produk tekstil impor, mau tidak mau kita harus melakukan ekspor sesuai dengan skala impor tersebut.

Saat ini, di Indonesia telah bermunculan pemasok mesin dan suku cadang tekstil yang bertransformasi digital. Ini semakin memudahkan para produsen tekstil dalam mencari kebutuhan mereka. Dengan demikian, peningkatan produksi tekstil di Indonesia akan semakin meningkat.

Era digitalisasi membutuhkan pembaruan secara menyeluruh dalam segala bidang. Demikian industri tekstil di Indonesia, perusahaan pendukung (pemasok mesin dan suku cadang), dan pemasaran hasil tekstil.

Memancing Ketertarikan Pasar Terhadap Produk Tekstil Indonesia

Di Eropa, mereka mengadakan acara pameran busana yang lebih menampilkan pada produk tekstil itu sendiri. Teknologi berkembang dengan pesat dan bisnis harus merangkul hal tersebut. Kemampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan faktor eksternal merupakan faktor ketahanan bisnis dan kekuatan daya saing di era digital.

Teknologi printer untuk tekstil sudah mengarah pada konsep EDGE dan On Demand. Artinya lebih dekat ke konsumen akhir, dan dapat diproduksi sesuai permintaan.

Indonesia memerlukan sebuah inkubator, dimana designer tekstil dapat menawarkan hasil design mereka, dan jasa cetak tekstil (yang sekarang juga ada di Snappy) dapat menerima order dari konsumen yang sedang ingin membuat tekstil dengan cetakan hasil design para perancang.

Selain membuka peluang dan lapangan kerja, cara tersebut juga dapat menarik perhatian pasar dunia terhadap produk tekstil Indonesia. Pada akhirnya, Indonesia dapat menjadi perhatian dunia sebagai produsen tekstil dengan kualitas yang bagus, unik dan menarik.

Transformasi Digital Sudah Menjadi Kebutuhan Bisnis

Selain sebagai kebutuhan, transformasi digital telah merubah seluruh konsep bisnis untuk dapat menjadi lebih cepat, lebih efisien dan lebih efektif. Hukum transformasi digital tersebut akan membawa seleksi alam, barang siapa yang lambat melakukan transformasi digital maka akan tertinggal lama kelamaan punah.

Bahkan, saat ini salah satu client kami adalah pedagang kuliner bakso yang juga telah berupaya dalam transformasi digital sekitar 3 bulan terakhir sejak kami tulis artikel ini.

Demikian dalam industri tekstil di Indonesia, pada dasarnya penggunaan digital marketing SECARA TEPAT sangat penting untuk dapat memperluas jangkauan dan mempercepat peningkatan penjualan.

Kain dan pakaian termasuk pada kebutuhan primer. Oleh karena itu, seharusnya pemerintah Indonesia dapat bekerja cepat dalam meningkatkan produksi tekstil Indonesia. Anda dapat menggunakan cara tersebut di atas setelah megumpulkan data-data untuk kelayakan rencana besar tersebut.

Begitu industri tekstil di Indonesia maju, maka akan sangat besar sekali kontribusi para pejabat dan staff pemerintahan yang telah berandil besar dalam memajukan industri tekstil di tanah air.

Indonesia Miliki Banyak Pengusaha dan Talenta Berkualitas Unggul

Sebagai contoh, pedagang pasar tanah abang yang kerap berdagang di jalanan. Mereka hanya butuh sedikit dukungan dari pemerintah, yakni dengan meletakkan mereka pada suatu mall yang sepi penyewa dan melatih mereka dengan pendidikan digital marketing.

Dengan pendekatan tersebut, selain lebih humanis juga sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis mereka. Perlu diketahui bahwa tidak ada bisnis yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah website yang berkualitas dan dapat efektif digunakan untuk berjualan.

Pendekatan marketplace kami nilai kurang tepat. Setiap pedagang kain dan pakaian harus memiliki brand sendiri agar bisnis mereka dapat maju dan bertahan lama. Jika tidak, masalah pedagang kaki lima tersebut akan selalu muncul dari waktu ke waktu.

Silahkan hubungi kami untuk mendapatkan informasi detail lebih lanjut.

Let’s Dig Deeper