Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi daerah yang beragam, mulai dari pangan dan kebutuhan pokok. kerajinan, industri rumahan, hingga industri pariwisata. Pemerintah daerah dapat meningkatkan potensi tersebut dengan mendorong penggunaan produksi lokal untuk perusahaan besar.
Dalam era transformasi digital ini, semua bisnis setidaknya harus hadir secara online. Penetrasi pengguna Internet di Indonesia telah mencapai 160 juta pengguna. Inilah sebabnya mengapa setiap daerah harus mulai merubah konsep penyampaian informasi, terutama dalam potensi daerah.
Masalahnya, informasi mengenai potensi daerah yang update dan akurat masih sangat minim. Padahal, ini merupakan basis awal untuk dapat mendorong UMKM di setiap daerah. Inilah cara meningkatkan potensi daerah di era digital yang memberikan peluang serta tantangan tersendiri.
Tingkatkan Potensi Daerah Dengan Direktori Bisnis
Setiap daerah memerlukan direktori bisnis untuk dapat menggali potensi daerah, misal penghasil bahan pokok, kerajinan dan sebagainya lengkap dengan kapasitas produksi per bulan. Ini merupakan cara pemerintah daerah untuk tingkatkan potensi daerahnya masing-masing.
Kemudian pemerintah daerah dapat mewajibkan perusahaan besar seperti perhotelan untuk menggunakan produk lokal dari daerah setempat. Dengan cara ini, pemerintah daerah dapat meningkatkan pemasaran hasil produksi para pelaku UMKM di daerahnya masing-masing.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, informasi dan data merupakan faktor terpenting. Dan dalam hal ini, arus informasi dan pengolahan data harus dapat di rumuskan strateginya sesuai praktik terbaik.
Informasi potensi daerah dapat disajikan dalam sebuah portal atau web direktori bisnis. Berikut persyaratan dalam penyajian informasi potensi daerah pada portal direktori bisnis tersebut:
Informasi Potensi Daerah
Menyajikan informasi potensi di tiap wilayah atau per kabupaten, baik untuk pariwisata, industri rumahan, pertanian dan sebagainya. Informasi ini harus jelas dan akurat, seperti memiliki informasi:
- Wilayah pariwisata
- Kondisi pariwisata
- Kapasitas produksi per bulan
- Jumlah pelaku bisnis
Oleh karena itu, arus data sangat diperlukan untuk dapat menyajikan informasi yang akurat dan jelas. Website direktori bisnis dapat efektif hanya dengan informasi yang jelas dan akurat, jika tidak maka akan terjadi “ketidak percayaan” pada informasi yang disajikan.
Seperti wilayah pertanian di suatu daerah, peternakan dan perkebunan, data yang ditampilkan dapat berupa:
- Informasi loksai
- Luas wilayah
- Jumlah pelaku / unit bisnis UKM
- Kapasitas produksi secara detail.
Modul Anggota
Anggota dalam hal ini adalah penjual, atau para pelaku bisnis UMKM di tiap daerah. Mereka dapat mendaftar, memasukkan data, dan update data.
Dalam hal keterbatasan akses, pengelola website direktori dapat memasukkan data informasi yang mereka dapatkan dari lapangan. Dengan cara ini, informasi awal lebih dapat cepat disajikan.
Modul ini harus dapat mendukung program promosi, misal untuk “Verified Supplier” atau “Featured Supplier”. Dan ini akan menjadi pemasukan dari website direktori tersebut. Modul seperti ini tidak harus berfungsi di awal, namun tetap harus ada sebagai strategi pengembangan portal website direktori.
Informasi Pembelian
Tentunya selain sebagai portal yang menyajikan informasi, web direktori potensi daerah ini juga harus dapat menampung minat pembelian. Untuk efisiensi, pada tahap awal diberikan halaman mengenai informasi pembelian bagi para pengunjung website.
Pemerintah daerah harus menyediakan staff untuk menampung pertanyaan dan peminatan, karena akan ada saja pertanyaan yang datang baik dari deaerah itu sendiri atau daerah lain, bahkan dari luar negeri.
Dalam hal ini, pada penyajian informasi pembelian harus ada cara pengiriman, cara pembayaran dan sebagainya.
Dukungan Pengguna
Menyajikan informasi dimana harus menghubungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Ini seperti menyediakan:
- Formulir kontak online
- Online chat
- Nomor telepon dan whatsapp
Dengan adanya dukungan pengguna, tentunya dapat mendorong konversi atau penjualan bagi para pelaku bisnis UMKM di setiap daerah.
Mungkin pada tiap data pelaku bisnis dapat disajikan nomor telepon, akan tetapi ada saja permintaan dengan kebutuhan spesifik, misalnya permintaan dalam jumlah besar. Dalam hal ini, sebaiknya pemerintah daerah juga memiliki inkubator bisnis sebagai media untuk mengakomodisir permintaan dari manca negara.
Informasi Peraturan
Disini anda dapat sosialisasikan peraturan seperti kewajiban bagi perusahaan besar di daerah anda untuk memakai produksi lokal. Selain itu, anda dapat juga menyajikan terkait peraturan ekspor untuk menjadi bahan pembelajaran para pelaku UMKM.
Demikian dengan perusahaan-perusahaan besar seperti perhotelan, pabrik yang menerima produk lokal dan sebagainya, sebaiknya mereka diwajibkan juga menempatkan informasi bisnis dan tata cara untuk dapat menjadi pemasok ke mereka, khusus untuk anggota web direktori yang terdaftar.
Ini memerlukan “restricted content” yang hanya dapat dilihat oleh para anggota atau pebisnis lokal yang terdaftar dalam web direktori tersebut. Dari sini, pemerintah daerah juga dapat menerapkan iuran anggota per tahun.
Dengan cara tersebut, Return of Investment web direktori tersebut dapat tercapai. Silahkan lihat pada gambar dibawah ini untuk mendapatkan gambaran seperti apa portal direktori potensi daerah tersebut. (klik untuk memperbesar).
Kriteria Website Directory
Pada jenis dan tampilan pos yang terpisah dan peta lokasi bisnis anggota pada Google Maps menggunakan Modul Divi khusus. Gaya yang ditentukan sebelumnya tersedia untuk Google Maps.
Saat ini, sebuah website direktori bisnis harus memiliki fungsi atau elemen sebagai berikut:
- Pengelolaan Lokasi Bisnis dengan mudah menggunakan jenis pos khusus.
- Memiliki modul pencarian
- Setiap halaman produk atau halaman bisnis anggota harus dapat tampil menarik, ada review dan rating.
- Geocoding otomatis dari alamat yang disimpan di pos.
- Design tema untuk Google Maps.
- Modul Divi yang mudah digunakan untuk memasukkan Google Maps dengan daftar direktori..
- Dokumentasi Ekstensif.
Untuk menggunakan plugin, Google Maps API Key diperlukan dan Google Places API perlu diaktifkan pada Google Maps Key.
Selain itu, platform website DIVI ini sudah mobile responsive. Artinya, tampilan website dapat otomatis tersesuaikan dengan layar gadget.
Masih banyak modul lain yang dibutuhkan, seperti membership platform yang dapat mengakomodir iuran anggota (recuring) dan restriksi konten.
Pengembangan Website Direktori
Seperti yang kami jelaskan di atas, kita harus persiapkan fasilitas pengembangan dari awal. Dengan menggunakan platform DIVI, pengembangan akan sangat mudah dilakukan dan ini bisa di jalankan dari waktu ke waktu.
Dengan menerapkan strategi website seperti itu, maka anda dapat menekan biaya awal dan ini hanya membutuhkan untuk pembangunan website dan input data. Selanjutnya, ketika perusahaan besar telah ada yang memberikan sponsorship, maka anda dapat melangkah lebih maju.
Seperti yang dilakukan AliBaba.Com, verified seller dapat disediakan dalam beberapa tingkatan:
- Dengan mengirim surat verifikasi ke penjual.
- Melakukan verifikasi alamat bisnis.
- Merekam video bisnis para pelaku UKM tersebut.
Ini sangat efektif, karena kepercayaan merupakan faktor utama dalam keberhasilan bisnis. Artinya, sebuah website direktori bisnis harus kaya informasi dan memiliki penyajian yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Tentunya verifikasi tersebut memerlukan biaya, dan ada dapat membebankan biaya tersebut kepada para anggota yang berminat. Sebagai pemerintah daerah, untuk awal sebaiknya anda berikan subsidi kepada pelaku bisnis rumahan, petani, dan peternak untuk biaya verifikasi tersebut.
Pengembangan selanjutnya. dapat dibuatkan sebuah wadah koperasi digital untuk para anggota yang kemudian dapat juga di tambahkan dengan fungsi teknologi keuangan untuk mempermudah transaksi khususnya untuk pembayaran ekspor.
Dan ini dapat anda lakukan dari seminim mungkin, yakni dengan mengadakan website direktori bisnis yang memuat seluruh informasi potensi daerah anda dan dapat meningkatkan penghasilan para pelaku UMKM di daerah anda.
