Transformasi digital sudah bukan merupakan wacana. Saat ini, transformasi digital merupakan kebutuhan yang harus di penuhi oleh seluruh jenis usaha. Oleh karena itu, program transformasi digital di tiap perusahaan mungkin akan berbeda-beda. Untuk lebih mengetahui hal ini, kami mengemukakan topik yang mendasari hal tersebut.

Pada dasarnya, transformasi digital merupakan rangkaian proses yang bertujuan untuk lebih memberikan peningkatan pelayanan pada pelanggan, dan lebih melancarkan layanan operasional IT secara internal. Pada skala perusahaan besar, hal in akan membawa dampak perubahan yang sangat besar. Baik dari sisi teknis, maupun dari sisi biaya, program transformasi digital akan melibatkan banyak hal.

Keuntungan dari suksesnya transformasi digital ini telah dinikmati oleh beberapa perusahaan di Indonesia, termasuk Unilever, Petrogas, dan Bakmi GM. Melalui sebuah konsultan IT yang memiliki pengalaman di tingkat internasional, perusahaan tersebut berhasil melakukan transformasi digital.

Beberapa Program Transformasi Digital di Perusahaan Indonesia

Beberapa perusahaan lainnya yang telah mengadopsi transformasi digital. Hanya saja sayangnya program transformasi digital tersebut masih dianggap sebagai sebuah akhir tujuan. Seyogyanya, transformasi digital itu merupakan proses jangka panjang untuk mengatasi perubahan dengan melakukan inovasi dan integrasi secara terus menerus.

Program Transformasi Digital di Perusahaan Taxi BlueBird

Setelah munculnya jasa transportasi onlne seperti GrabBike, Uber dan Go-Jek, BlueBird mulai melakukan transformasi digital. Dengan layanan aplikasi order Taxi BlueBird via Android, BlueBird memasuki era digitalisasi bisnis. Program transformasi digital di BlueBird ini sebetulnya belum maksimal menurut pandangan kami, karena tidak cukup hanya sampai pada pembuatan aplikasi pemesanan saja. BlueBird dapat menambahkan inovasi lainnya, seperti bekerjasama dengan Traveloka dan aplikasi sejenis untuk pemesanan taxi online. Disamping itu, BlueBird juga dapat bekerjasama dengan marketplace seperti Tokopedia dan situs berita untuk menempatkan pemesanan taxi online.

Tentunya kami tidak dapat menelaah pada proses transformasi digital di perusahaan taxi BlueBird. Mungkin jika pihak BlueBird ingin berikan kesempatan untuk dapat kami ulas, silahkan hubungi kami.

Perusahaan Yang Gagal Dalam Transformasi Digital Hengkang Dari Persaingan

Pada akhir kuartal 2016, FoodPanda Indonesia, sebuah perusahaan pesan antar makanan berbasis web dan android, hengkang dari Indonesia. Ada beberapa ulasan yang sependapat dengan pantauan kami, yakni GrabFood dan GoFood sebagai penyebab utama mereka hengkang dari Indonesia.

Dengan kemudahan dan kecepatan pengiriman serta terkurnya waktu antar, tentunya hal ini memberikan nilai tersendiri bagi para pemesan makanan. Mereka tidak peduli Brand, para konsumen pesan antar makanan hanya peduli kemudahan dalam memesan makanan, kecepatan dan terukurnya segala hal.

Hal ini dapat terjadi pada sleuruh jenis usaha. Kita dapat bayangkan jika distributor makanan dan minuman mulai membuat aplikasi pesan antar untuk belanja bulanan. Maka hypermart dan minimarket akan mulai menyadari bahwa transformasi digital merupakan kebutuhan.

Transformasi digital juga harus mencakup tujuan akhir, yakni mendapatkan nilai pembeda di pasar. Dengan inovasi terus-menerus, maka perusahaan bisa mendapatkan keunggulan kompetitif. Kita dapat melihat transformasi digital yang dilakukan oleh Domino Pizza.

Kesimpulan yang dapat di ambil.

Pada intinya, transformasi digital ini harus berhasil dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Seperti memberikan reward atas orderan dengan frekuensi atau jumlah tertentu. Untuk mencapai hal tersebut, para pimpunan perusahaan sebetulnya harus mengemukakan lingkungan DevOps sebagai pondasi paling dasar.

Transformasi digital merupakan proses jangka panjang, inovasi tanpa henti untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari waktu ke waktu. Hal ini memerlukan pengujian rilis / versi baru dan jika tidak dalam wadah DevOps yang terisolasi maka akan sering terjadi kegagalan sistem. Perusahaan dapat mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan layanan disaster recovery center yang dapat memindahkan operasional dalam sekejap ke sistem cadangan di penyedia fasilitas data center.

Transformasi digital hanya akan berhasil dilakukan jika pimpinan perusahaan berasal dari praktisi IT, seperti para CIO. Sebagaimana contoh transformasi digital yang sukses oleh Unilever, kita dapat menarik kesimpulan bahwa transformasi digital memerlukan kepemimpinan yang kuat untuk mengadopsi hal ini. Dengan para CIO yang memiliki wawasan yang update, maka perusahaan dapat merespon perubahan dengan cepat. Ini sangat penting dilakukan baik untuk bertahan maupun untuk menjadi pemimpin pasar. Jika anda tidak lakukan, maka para pesaing dan perusahaan startup yang akan melakukannya.

Dengan transformasi digital, perusahaan dapat lebih tajam dalam melakukan pemasaran. Digital marketing merupakan pasangan sejati dari transformasi digital. Website perusahaan pun juga harus mulai memberikan fungsi dan keterlibatan langsung dengan konsumen. Website seperti itu dikenal sebagai website yang mendukung lingkungan DevOps. Silahkan hubungi kami di 087880044000 untuk jasa Web Managed Services. Terimakasih

Pin It on Pinterest