Manajemen perusahaan selalu memikirkan ROI dari apa yang mereka keluarkan, termasuk berapa biaya per prospek online yang harus dikeluarkan. Masalahnya adalah, biaya per prospek online di setiap industri dan skala bisnis berbeda-beda, bergantung tingkat persaingan.

Kami akan coba menjawab beberapa pertanyaan seputar biaya perolehan per prospek online, atau biaya per lead.

Apa Itu Biaya Per Prospek Online?

Biaya perolehan prospek online adalah nilai rata-rata yang Anda bayarkan untuk setiap prospek yang Anda peroleh melalui saluran online. Anda perlu tahu berapa banyak yang mampu Anda belanjakan dan kapan waktu terbaik untuk berinvestasi dalam kampanye baru.

Maka kita perlu membahas semua aspek biaya perolehan prospek: dari solusi pemasaran digital mulai dari yang berbiaya terendah seperti mengirim email kepada pelanggan Anda yang sudah ada atau membuat mereka mendaftar untuk uji coba gratis, hingga metode yang lebih mahal seperti search engine marketing atau membayar iklan di situs web pihak ketiga.

Berapa Biaya Per Prospek Online untuk Bisnis Anda?

Biaya per prospek online di masing-masing industri berbeda-beda. Anda dapat melakukan penelitian awal melalui survey atau penelitian yang dilakukan oleh para digital markteter. Akan tetapi jumlah tersebut tidak pasti sama dengan biaya perolehan prospek Anda.

Perlu pengukuran yang pasti untuk dapat mengetahui berapa biaya per prospek online untuk bisnis Anda. Berikut cara mengukur biaya per prospek online untuk bisnis Anda.

Total Belanja Digital Marketing / Jumlah Prospek yang Masuk

Jika total belanja digital marketing Anda per bulan adalah Rp. 10 juta dan prospek yang masuk adalah 10, maka biaya per prospek Anda adalah Rp. 1 juta per prospek.

Mudah bukan?

Tapi tunggu dulu, tidak semua prospek tersebut berkualitas. Anda harus menyortir lagi prospek yang berpotensi menghasilkan konversi nyata ke bisnis Anda.

Ingatlah bahwa menghasilkan prospek adalah tentang pengembalian investasi yang tinggi dari akuisisi pelanggan Anda.

Semakin tinggi ROI, semakin mahal prospeknya; dan semakin rendah ROI, semakin kecil kemungkinan Anda membayar untuk mendapatkan prospek.

Rata-Rata Biaya Per Prospek Online Berdasar Industri

Biaya rata-rata per prospek bervariasi berdasarkan industri Anda, saluran perolehan prospek, ukuran perusahaan, dan pendapatan perusahaan.

Biaya per prospek atau Cost Per Lead (disingkat: CPL) sangat berbeda tergantung pada

  • industri,
  • kualitas target pemirsa,
  • persaingan di sektor bisnis Anda.

Jika industri berubah, biaya rata-rata per prospek berfokus pada pendapatan dan elemen yang berubah berdasarkan industri tempat Anda berada.

Biaya rata-rata perolehan per prospek berdasar Industri:

Nirlaba Rp. 483,600
Rital Rp. 530,400
Telekomunikasi Rp. 702,000
Pendidikan Rp. 858,000
Pemasaran Rp. 1,544,400
Produk Konsumen Rp. 1,638,000
Perjalanan & Pariwisata Rp. 1,653,600
Media & Penerbitan Rp. 1,684,800
Layanan Bisnis Rp. 2,059,200
Pembuatan Rp. 2,121,600
Keuangan Rp. 2,496,000
Kesehatan Rp. 2,527,200
Teknologi Rp. 3,244,800

Sumber: Hubspot, Integrated Marketing Association.

Berapa Banyak Prospek yang Anda Butuhkan?

Karena tujuan utama seorang pemasar adalah memaksimalkan efisiensi dalam kampanye, Anda harus memahami berapa banyak prospek yang Anda butuhkan untuk mencapai sasaran pendapatan bisnis Anda.

Analisis ini memerlukan informasi tentang elemen data perusahaan Anda seperti;

  • Pendapatan yang Ditargetkan – Jumlah pendapatan yang ingin Anda capai pada akhir periode
  • Pendapatan Berbasis Pemasaran – Bagian dari total pendapatan yang diperoleh berkat upaya pemasaran.
  • Harga Penjualan Rata-Rata (HPR) – Penjualan Bersih / Jumlah Unit Terjual
  • Penawaran yang Didorong Pemasaran – Pendapatan yang Didorong Pemasaran / Harga Jual Rata-Rata
  • Rasio Prospek-ke-Penjualan – Seberapa dekat Anda mengubah satu prospek menjadi pelanggan dari jumlah total prospek
  • Rasio Prospek-ke-Peluang yang Berkualitas – Berapa banyak prospek yang diperlukan untuk mengubah satu prospek menjadi pelanggan
  • Rasio Prospek-ke-Prosepek-Berkualitas – Berapa banyak analisis yang diperlukan untuk mengubah satu prospek menjadi pelanggan yang berkonversi.

Sekarang, mari kita evaluasi satu contoh bersama:

  • Pendapatan yang didorong oleh pemasaran online Anda adalah Rp. 500 juta pada akhir bulan.
  • HPR terhitung sebesar Rp. 20 juta.
  • Penawaran yang Didorong Pemasaran: Rp. 500 juta / Rp. 50 juta = Rp. 10
  • Rasio peluang terhadap penjualan diprediksi sebagai 10, yang berarti Anda memiliki peluang untuk mengubah satu prospek menjadi pelanggan dari 10 prospek.
  • Jumlah Peluang yang anda butuhkan: 10 x 10 = 100
  • Rasio prospek terhadap peluang yang memenuhi syarat tersetimasi sebanyak 5, yang berarti Anda dapat mengubah satu prospek menjadi pelanggan yang berkonversi jika Anda memiliki setidaknya 5 prospek.
    Jumlah Prospek yang anda butuhkan: 5 x 100 = 500

Ini artinya Anda harus mendapatkan 500 prospek online untuk menghasilkan Rp. 500 juta per bulan. Dengan demikian biaya per prospek Anda adalah Rp. 1 juta.

Baca juga mengenai: Cara Mendapatkan Prospek Secara Online untuk Bisnis Anda

 

 

Pin It on Pinterest

Share This