Dalam dunia digital marketing, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui bersama untuk kesuksesan program. Seperti perencanaan untuk membangun strategi digital marketing dengan dampak yang terukur, merupakan faktor awal yang sangat penting. Selanjutnya, kita dapat melakukan penyesuaian konten untuk tiap segmen konsumen online tergantung dengan apa yang mereka inginkan dan butuhkan.
Konten yang bernilai dan di sebar ke seluruh saluran digital marketing merupakan cara untuk mendatangkan ketertarikan terhadap suatu brand. Kesuksesan untuk mendatangkan daya tarik ini juga akan berkisar pada analisa kata kunci yang tepat.
Proses Inbound Dalam Strategi Digital Marketing
Strategi digital marketing merupakan suatu rangkaian proses pemasaran yang terintegrasi. Tidak ada yang instan dalam hal ini. Apapun tujuan strategi digital marketing anda, hal ini tidak dapat mengesampingkan proses inbound. Oleh karena itu, sebelum lanjut pada strategi digital marketing, kita perlu memahami proses inbound tersebut.
Proses inbound merupakan serangkaian proses untuk mendapatkan konversi penjualan dari proses digital marketing. Proses inbound ini akan menentukan efektifitas pengembalian investasi (ROI) dari program digital marketing anda. Proses inbound selalu berdasar pada bagaimana cara konsumen online mengambil keputusan. Dengan demikian, strategi digital marketing harus dapat memahami tahapan konsumen dalam mengambil keputusan.
Dalam proses inbound, kita akan menemukan sebuah formula funnel atau corong penyaring.
“funnel merupakan konsep strategi digital marketing secara utuh.”
Ini dapat lebih menyederhanakan pemahaman strategi digital marketing ketimbang membaca panjang lebar mengenai strategi digital marketing.
Funnel dapat menjadi pusat fokus pengelolaan pada strategi digital marketing. Ini akan memerlukan perencanaan setelah penetapan target dan harus direncakan secara menyeluruh. Efektifitas program digital marketing anda akan ditentukan dari bagaimana anda mengelola tahapan inbound tersebut.
Memahami cara konsumen online dalam mengambil keputusan merupakan dasar dari strategi digital marketing. Dengan memahami bagaimana cara konsumen online mengambil keputusan, dan pemilihan saluran yang tepat, maka proses inbound pada strategi digital marketing anda dapat tetap pada jalur yang benar.
Cara Konsumen Online Mengambil Keputusan
Perencanaan strategi terhadap sebuah program digital marketing harus dapat mencerminkan tahapan proses yang perlu dilakukan terhadap tahapan cara konsumen online mengambil keputusan.
Selain itu, strategi digital marketing tersebut harus memiliki tolak ukur kinerja melalui beberapa metrik yang dapat mudah dipahami oleh client. Tanpa pengukuran, ini akan menempatkan client pada pertaruhan besar pada biaya pemasaran online dan dapat berimbas pada kredibilitas jasa digital marketing anda.
Para praktisi juga harus memberikan edukasi pada client mengenai tahapan proses pada sebuah program digital marketing agar ekspektasi mereka tidak berlebihan. Infografis disamping dapat menggambarkan tahapan tersebut secara singkat.
Setelah menerapkan strategi pada perencanaan program digital marketing, ada beberapa tahap yang dapat dijadikan parameter mengenai bagaimana cara konsumen online mengambil keputusan.
Tahapan Digital Marketing dan Pengambilan Keputusan Konsumen Online
Menarik Pengunjung
Tahap Eksplorasi dan Edukasi
Dalam cara mencari pelanggan online shop dan bisnis online, otomatis sebuah website corporate atau sebuah website toko online harus ada sebagai dasar aktivitas digital marketing. Pengukuran efektifitas strategi digital marketing akan lebih tepat jika berdasar dari sebuah webite.
Cara konsumen ambil keputusan dapat berbeda-beda pada tiap bisnis, baik untuk B2B maupun B2C, akan tetapi pola tahapan teknisnya tidak jauh berbeda.
Tahap ini umumnya setelah kita berhasil menarik segmen ke website client melalui penyebaran konten berkualitas ke seluruh saluran digital yang strategis. Dari aktivitas ini, kita akan mendapati metrik kunci seperti: views, visitor, inbounf link, follower, subscriber, dan download. Kita dapat mengerahkan upaya dalam SEO, halaman sosial seperti fan page atau company page di LinkedIn, Blog, Video, dan sebagainya.
Usaha tersebut dapat dilakukan baik dengan cara berbayar maupun gratis. Tergantung seberapa cepat client ingin mendapatkan hasil. Social channel dan blog sangat diperlukan, selain untuk presentasi produk dan layanan juga untuk mendatangkan referensi ke website client. Banyak konsumen online yang mengambil keputusan berdasar referensi dari website lain.
Pada tahap ini, para konsumen online masih melihat-lihat atau mempelajari produk atau service yang ditawarkan oleh client. Ini merupakan usaha yang sangat besar untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih banyak.
Metriks Pengukuran
Kita dapat gunakan Google Analytics cukup dengan hanya melihat dashboard. Dan untuk lebih dalam lagi, kita dapat melihat halaman produk yang mana yang paling banyak di kunjungi.
Interaksi
Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap ini akan lebih banyak melibatkan interaksi dengan pengunjung online, baik di website maupun pada social channel. Pada tahap ini, para praktisi digital marketing harus dapat mempertahankan ketertarikan konsumen online dengan memproduksi konten yang semakin spesifik pada segmen yang di targetkan. Konten tersebut harus lebih memberikan nilai dan manfaat bagi segmen tersebut.
Metrik kunci pada tahap ini dapat terlihat pada kualitas keterlibatan dengan konsumen online, like, share, komentar, lamanya waktu pengunjung di website, dan jumlah halaman yang dilihat per pengunjung. Umumnya, kita dapat mengharapkan konversi pengunjung menjadi pelanggan dengan melihat jumlah halaman yang dilihat (page views) per pengunjung (visitor) lebih dari 3. Ini akan menandakan jumlah konsumen online yang siap untuk mengambil keputusan.
Jumlah page views per visitor dapat ditingkatkan melalui produksi konten yang berkualitas. Semakin tepat dan bermanfaat konten tersebut untuk target segmen, maka page views per visitor akan semakin tinggi.
Penjelasan Mengenai Bounce Rate
Selain itu, kita juga dapat melihat pentalan balik (bounce rate) pada google analytics. Bounce rate adalah rasio berapa banyak pengunjung yang baru tertarik dengan berapa banyak pengunjung yang mengunjungi website berkali-kali dari hari ke hari.
Jumlah pengunjung yang kembali melihat website client dapat dijadikan sebagai tolak ukur (parameter) jumlah pengunjung yang siap mengambil keputusan. Dan umumnya, berdasar pengalaman, rasio pentalan ini akan berkisar 70:30. Artinya dari 10.000 pengunjung, hanya akan ada 3000 pengunjung yang selalu kembali melihat website client.
Dan ini belum tentu dari 30% pengunjung tersebut melakukan aksi membeli atau menggunakan layanan client. Bisa saja mereka masih kurang yakin dan akan bertanya-tanya. Disini gunanya sebuah call to action dan formulir kontak online di sebuah website perusahaan.
Para praktisi akan membutuhkan sebuah landing page, webinar, call to action dan e-mail campaign untuk melangkah pada tahap berikutnya.
Konversi
Tahap Pembelian
Pada tahap ini, para konsumen online sudah semakin tersaring. Ini merupakan tahapan kritis pada sebuah ‘marketing funel’. Setelah serangkaian proses seperti mendatangkan pengunjung website, menyaring leads dengan opt-in email atau subscribing form, dan formulir kontak online, yang kemudian diberikan penawaran khusus melalui e-mail (campaign). Dan setelah melihat metrik di google analytics mengenai bounce rate, kita dapat mulai mengarahkan pada tahap konversi.
Website harus lebih di dekatkan pada sisi staff perusahaan yang menjadi client. Ini akan melibatkan sebuah landing page yang memiliki call-to-action untuk mengarahkan pengunjung menjadi pelanggan (driving conversion). Dalam hal ini, para praktisi harus memiliki sebuah otomasi untuk dapat menghasilkan konversi. Ini akan menggunakan tools CRM seperti sales force atau bisa juga dilakukan manual namun dalam kuantitas yang banyak akan lebih sulit dilakukan.
Call to action (CTA) dapat berbeda-beda artinya pada setiap bisnis. Untuk bisnis retail, CTA dapat berupa sebagai tombol beli. Untuk bisnis B2B, sebuah CTA dapat berupa tombol yang langsung memanggil nomor telepon client anda. Selain konten yang berkualitas, landing page yang berisi kata-kata menarik pelanggan online harus dipersiapkan untuk mengarah pada tahap konversi.
Khusus untuk B2B, akan lebih memerlukan keterlibatan pihak sales perusahaan untuk mendapatkan konversi. Hal ini disebut sebagai cold sales atau offline sales. Tugas digital marketing hanya sampai disini untuk perusahaan B2B. Oleh karena itu, client harus diberikan pemahaman mengenai hal ini agar para sales perusahaan siap ketika prospek sudah sampai pada mereka. Ini sangat dibutuhkan untuk optimalisasi konversi digital marketing. Jangan sampai client anda tidak memahami ini, lantas jasa digital marketing anda yang dikatakan kurang efektif.
Metriks Pengukuran
Untuk konversiu, kita dapat lihat laporan Google Analytics dengan menentukan parameter konversi terlebih dahulu. Jika website toko online, maka kita bisa set parameter untuk order yang di selesaikan. Untuk website distributor, kita bisa set parameter google analytics pada halaman “Agen”, “Where to Buy”, dan sebagainya
Manajemen Reputasi
Tahapan Selanjutnya
Setelah mendapatkan konversi, sebetulnya masih diperlukan tahap selanjutnya untuk membina loyalitas pelanggan. Pada perushaan B2B, hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan client, seperti sebuah diversifikasi penghasilan. Untuk perusahaan retail, hal ini dapat berupa promo khusus untuk membina loyalitas pelanggan dan mendapatkan referensi positif dari publik.
Sebuah sentimen negatif akan mempengaruhi brand suatu produk atau layanan perusahaan. Pada tahap ini, social monitoring diperlukan dan respon cepat terhadap keluhan atau ketidakpuasan dapat menurunkan risiko sentimen negatif. Ini merupakan hal seputar manajemen reputasi. Para praktisi dapat menggunakan survey, kontes atau kuis pada media sosial dan sebagainya.
Manajemen reputasi yang tepat dapat menurunkan biaya selanjutnya dalam meningkatkan penjualan atau pendapatan via online.
Seperti terlihat diatas, aktivitas digital marketing membutuhkan penyelarasan dengan cara konsumen ambil keputusan. Tahapan demi tahapan harus dilakukan, oleh karena itu hal ini akan membutuhkan waktu dan biaya. Umumnya, sebuah konsultan digital marketing akan menyampaikan proposal biaya, ada beberapa komponen yang jika dikurangi malah akan mengakibatkan terhambatnya efektivitas digital marketing tersebut.
Sekilas Mengenai Jasa Online Branding
Jakartaurbanhosting.com memberikan jasa online branding untuk perusahaan dan agency periklanan. Dengan pengalaman selama lebih dari 15 tahun di dunia online marketing dan selalu update, kami dapat memberikan rencana dan strategi terstruktur untuk memperoleh dampak dari aktivitas digital marketing.
Seluruh aktivitas digital marketing dapat diukur kinerja dan biayanya. Oleh karena itu, jasa ini sangat tepat untuk mendukung proses transformasi digital bisnis anda.
Jasa Pemasaran Digital
Untuk Perusahaan dan Agen Periklanan. Terstruktur dan Terukur.
Mitra Strategi Digital Marketing Anda