Menurut laporan Cloud Survey yang diterbitkan minggu ini oleh perusahaan konsultan KPMG International, sejumlah perusahaan mengatakan tantangan dalam menggunakan layanan cloud computing menjadi lebih sulit dan lebih mahal daripada yang mereka pikir pada awalnya.

Studi ini menunjukkan bahwa satu setengah dari 650 responden mengatakan organisasi mereka sudah memiliki beberapa platform berbasis cloud yang berjalan. Ini merupakan survei lanjutan dari Survei terakhir di mana sistem berbasis cloud beroperasional pada sebagian kecil sistem di perusahaan yang di survei. Perusahaan secara jelas bergerak melintasi tahap awal pelaksanaan proyek pada komputasi awan.

Perubahan Persepsi Terhadap Layanan Cloud Computing

Alasan perusahaan yang berpartisipasi dalam studi sebelumnya, mereka pindah ke layanan cloud karena dapat memberikan kemudahan dalam memasuki pasar baru, serta mengemudi proses transformasi digital. Nilai kelincahan layanan cloud computing tampaknya menjadi pendorong utama dalam perubahan persepsi ini. Alasan kelincahan tersebut melebihi dari efisiensi operasional. Ini merupakan sedikit perubahan terhadap alasan awal pindah ke layanan cloud. Sebelumnya mereka mengharapkan pengurangan biaya operasional dan menghindari biaya modal. Selanjutnya, mereka menemui kesulitan dan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar.

Yang menarik dari studi ini adalah bahwa sepertiga dari mereka yang di survei mengatakan, biaya untuk pindah ke platform berbasis cloud ternyata lebih tinggi dari yang diharapkan. Inti kelebihan biaya adalah biaya yang lebih tinggi dalam mengubah bisnis yang ada dan mengubah arsitektur TI untuk mengakomodasi penggunaan sumber daya berbasis cloud. Mereka yang memanfaatkan platform berbasis cloud pada awalnya tidak melihat masalah tersebut.

Masalah umum yang mereka temui termasuk kegagalan dalam mengatasi perubahan yang diperlukan dalam:

  • Perancangan ulang proses bisnis
  • Kemampuan manajemen IT
  • Integrasi sistem
  • Manajemen infrastruktur
  • Konfigurasi IT

Tentu saja, banyak yang di survei memiliki kesalahpahaman arti mengenai pengadopsian layanan berbasis cloud. Mereka mengatakan “sensasi dan kebingungan” di sekitar komputasi awan sebagai penyebab perbedaan antara harapan yang ditetapkan, dan realitas yang dihasilkan.

Menilai Ulang Harapan Dalam Memakai Layanan Cloud Computing

Menilai Ulang Harapan Dalam Memakai Layanan Cloud ComputingMasalah dengan layanan cloud computing adalah bahwa, dalam rangka untuk menjadi sukses dengan teknologi ini, Anda perlu mendorong perubahan sistemik dalam arsitektur inti di perusahaan inti Anda. Ini adalah bagian dari upaya yang membutuhkan lebih banyak langkah dari sebelum mereka menginjakkan kaki pertama kali ke dalam sistem cloud computing. Jadi sekarang, perusahaan yang menggunakan layanan cloud computing banyak mengalami kenaikan dalam biaya, risiko, dan upaya, jauh lebih tinggi dari apa yang mereka harapkan.

Gembar-gembor yang menggaung (Hype) menyebabkan kesalahan informasi sekitar layanan komputasi awan. Dengan mendengarkan hype, orang akan berpikir bahwa dengan berpindah ke layanan cloud public atau private akan menyelesaikan semua masalah IT mereka.

Kenyataannya adalah bahwa kebanyakan perusahaan jauh dari kesiapan dalam menggunakan sistem cloud. Mereka masih memiliki pendekatan keamanan yang tidak efisien, data yang tersebar di mana-mana, proses yang dirancang buruk, serta penuaan infrastruktur. Hal ini juga dialami oleh Dropbox, yang berpindah dari layanan cloud AWS ke colocation data center pada akhirnya.

Sebagai perusahaan yang menerapkan platform berbasis cloud, mereka menemukan bahwa mereka hanya memperluas aset IT mereka ke sumber layanan cloud. Oleh karena itu, dalam banyak kasus, aset IT harus mengubah seputar penggunaan cloud computing agar semua sistem IT dapat berfungsi secara efektif.

Misalnya, berpikir tentang kemampuan untuk melakukan sinkronisasi data yang berada di colocation data center dengan data yang berada di cloud. Atau, kemampuan untuk mengelola identitas seluruh sumber daya lokal dengan berbasis cloud untuk mendukung model distribusi keamanan yang diperlukan dengan menggunakan layanan cloud computing. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini? Berapakah nilai dalam kaitannya dengan biaya?

Pertimbangan Sebelum Mengambil Keputusan Akan Berpindah ke Cloud

Solusi untuk dilema ini mungkin agak mudah. Kita perlu lebih realistis tentang apa biaya layanan cloud computing, dan bagaimana komputasi awan akan memberikan nilai ke bisnis anda.

Ada hal-hal tertentu yang harus dipertimbangkan sebelum pindah ke platform berbasis cloud, termasuk PaaS, IaaS, dan SaaS, termasuk, namun tidak terbatas pada:

  • Keadaan data saat ini

    Jika data perusahaan Anda berantakan, maka relokasi data ke sumber daya berbasis cloud akan memperburuk masalah. Sebelum membuat keputusan untuk berpindah ke layanan cloud publik, swasta, dan hybrid, Anda harus memperbaiki masalah dalam data perusahaan.

  • Keadaan proses bisnis saat ini

    Seperti data, jika proses bisnis belum terstruktur secara sistematis hal ini akan membutuhkan perancangan ulang prose bisnis sebelum berpindah ke layanan cloud computing. Untuk efisiensi dan mempersingkat waktu, Perusahaan dapat memfokuskan membangun ulang proses yang berkaitan dengan cloud. Pertimbangkan konsep proses partisi, atau proses apa yang akan berada di colocation data center atau di layanan cloud, serta bagaimana mereka akan dihubungkan.

  • Keadaan jaringan saat ini

    Masalah bandwidth merupakan isu terbesar dalam penyebaran pada lingkungan cloud. Penyebaran sangat bergantung pada koneksi internet dan perangkat keras jaringan internal. Jika infrastruktur Anda menunjukkan tanda-tanda sudah usang, maka penyebaran tidak akan bekerja dengan baik dengan lingkungan cloud publik yang akan mengkonsumsi dan menghasilkan data dalam jumlah besar setiap hari.

  • Keadaan keamanan saat ini keamanan

    Cloud computing biasanya membutuhkan cara pendekatan keamanan yang berbeda. Misalnya, seperti penggunaan identitas dan pendekatan yang lebih canggih untuk enkripsi. Keamanan adalah sebuah konsep holistik (menyeluruh), sehingga perubahan harus terjadi untuk seluruh sistem inti perusahaan saat setelah berpindah ke layanan cloud.

Semua ini akan melibatkan biaya uang dan waktu, oleh karena itu perusahaan harus dapat mengantisipasi hal tersebut sebelum memutuskan akan berpindah ke cloud atau tidak. Penggunaan teknologi komputasi awan seharusnya merupakan hal taktis dan strategis agar dapat menjadi efektif.

Oleh karena itu, berpindah ke layanan cloud computing dengan dasar pemahaman “lebih murah” dapat menyebabkan perusahaan “membayar lebih mahal” untuk kebutuhan IT mereka. Kita hanya perlu menjadi lebih sadar akan perubahan yang perlu terjadi di sekitar penggunaan sumber daya berbasis cloud. Pertimbangam biaya telah terbukti tidak efektif dalam mengambil keputusan untuk berpindah ke layanan cloud computing. Masalah teknis akan menjadi jauh lebih besar jika anda belum benar-benar memperhitungkan secara matang keputusan migrasi cloud tersebut.

Pin It on Pinterest

Share This